Pria di China Selamat Berkat Pompa Nafas Manual

China – Kemiskinan di China memaksa sebuah keluarga memulangkan salah satu anggota keluarganya dari rumah sakit dan dirawat di rumah dengan peralatan kesehatan yang minim.

Diberitakan Daily Mail, Selasa 29 Januari 2013, peristiwa ini dialami oleh Fu Xuepeng, 30, dari wilayah Taizhou, provinsi Jiangsu. Dipulangkan ke rumah, dia harus mampu bertahan hidup dengan alat pernafasan sederhana buatan tangan.

Keluarga Fu membuat alat bantu pernafasan berupa ventilator manual yang dioperasikan tanpa listrik. Ventilator itu terhubung dengan sejenis pemompa udara yang harus dipompa sebanyak 18 kali tiap menitnya.

Seluruh anggota keluarga Fu bergantian memompa ventilator untuk menjaga dia tetap hidup. Jika tiga menit saja ventilator tidak dipompa, maka nyawa Fu bisa melayang.

Sudah lima tahun praktik ini mereka jalankan, Fu masih bernafas, sementara tangan anggota keluarganya “keriting” karena terlalu banyak memompa ventilator.

Peristiwa memilukan ini bermula lima tahun lalu ketika Fu mengalami kecelakaan saat mengendarai motor menuju supermarket. Akibat kecelakaan tersebut Fu didiagnosa oleh dokter menderita kerusakan sistem syaraf yang parah, sehingga dia lumpuh dari leher ke bawah dan tidak dapat bernafas tanpa alat bantu.

Fu memang mendapat ganti rugi akibat kecelakaan tersebut senilai Rp457 juta. Namun itu tidak cukup untuk membiayai pengobatannya yang mencapai Rp15 juta tiap minggunya. Pihak keluarga pun akhirnya memutuskan untuk membawa Fu pulang dan dirawat di rumah.

Pihak keluarga kemudian membeli katup masker ventilator dan secara manual memompakan oksigen ke dalam paru-paru Fu tanpa henti. Untungnya di tahun 2009, adik Fu berhasil merakit ventilator elektronik hanya dengan mengikuti petunjuk yang ditampilkan di televisi.

Ventilator elektronik ini terdiri dari motor listrik dan tiang yang mendorong ke bagian katup sehingga seperti gerakan memompa. Namun biaya listriknya tidak murah bagi keluarga menengah ke bawah ini. Alhasil, ventilator hanya dapat difungsikan pada malam hari saja.

Beban keluarga Fu lebih ringan setelah kisah mereka yang memilukan didokumentasikan di sebuah blog. Sebuah perusahaan China yang mengetahui kisah Fu berjanji akan mendonasikan sebuah ventilator.

Staf pemerintah dan dokter dari rumah sakit setempat pun berjanji akan mengunjungi pemuda itu. Bahkan para donatur pun bermunculan untuk membantu mengumpulkan dana pengobatan bagi Fu.

Baca Artikel Menarik Lainnya:

Posted on 31 Januari 2013, in Dunia. Bookmark the permalink. 1 Komentar.

  1. wow artikelnya bagus”

Tinggalkan Balasan ke Jajang nurjaman Batalkan balasan